Senin, 22 Juli 2019

Geliat Literasi


                           GELIAT LITERASI
Oleh: LinaFeraHerliana, S.Pd

Buku gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya," begitu bunyi pepatah yang sudah sangat kita kenal dan sering dilihat tertata rapi menghiasi dinding sudut beberapa perpustakaan. Akan tetapi pada kenyataan di lapangan, tidak semua orang bisa melaksanakan pepatah tersebut. Banyak siswa yang belum memahami pentingnya membaca. Seandainya budaya baca generasi muda masih kurang, niscaya dunia pendidikan di kita akan sulit untuk mencapai kemajuan. Di luarnegeri, ternyata metodologi peningkatan budaya membaca begitu pesat dan itu diimbangi pula dengan kemajuan ilmu teknologi yang mereka ciptakan. Sebenarnya di kita juga tidak sedikit para tokoh cendikiawan yang mempunyai tingkat membaca yang tinggi, misalnya B.J Habibie. Beliausalahsatutokohcendikiawanmuslim yang amat brilian. Beliau bisa memproduksi pesawat terbang juga karena kecerdasannya. Mudah-mudah beliau bisa dijadikan figure yang patut diteladani oleh generasi yang akan datang.
         
   Beberapa waktu lalu saya, para kepala sekolah SD, SMP, SMA sekota Bandung juga parasiswa SD, SMP, SMA menghadiri kegiatan launching gerakan literasi yang diresmikan oleh walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil. Saya begitu mengapresiasi harapan bapak walikota Bandung yang mempunyai cita-cita menumbuhkan budaya membaca di kalangan siswa, guru juga seluruh aparat sekolah.
            
     Seperti disampaikan Bapak Walikota Bandung, Negara Korea adalah Negara yang baru berdiri tetapi dilihat dari perkembangan teknologinya maju pesat. Hal ini disebabkan parawarganya yang disiplin dan menjadiKan budaya membaca sebagai kebutuhan seperti layaknya kebutuhan makan dan minum. Kami, sebagai guru juga mulai melaksanakan gerakan literasi disekolah. Kegiatan tersebut berlangsung selama 15 menit, dilanjutkan dengan bela Negara dengan cara diperdengarkan lagu Indonsia Raya. Dengan melakukan pembiasaan membaca setiap hari, lambat laun mulai tertanam minat tinggi untuk melakukan kegiatan membaca yang pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan. Gerakan ini bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. . 
GLS 

 memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagai mana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik.
Pembiasaan membaca ini harus terus dilakukan agar peserta didik mampu menjadi motivator untuk dirinya sendiri atau pun untuk orang lain. Ketika mengetahui pentingnya membaca dan banyaknya manfaat yang kita peroleh, kita dituntut untuk bisa melakukan kegiatan membaca dengan cepat dan tepat. Bukan hanya sekadar cepat membaca dan selesai, tetapi juga harus bisa membaca cepat plus paham
isi atau makna yang terkandung dalam bacaan tersebut Dari gerakan literasi yang telah berlangsung tahun ini, Alhamdulillah saya sebagai Pembina mading menerbitkan satu tabloid, namanya ‘Laskar” yang artinya dallas Berkarya. Saya sebagai Pembina berusah menugaskan siswa membuat tulisan dari hasil literasi. Mereka berkarya ada yang berbentuk puisi, tips, cerpen, artikel, doodle, gallery dallas, karikatur, dan lain-lain. Saya selaku Pembina senantiasa memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mengirimkan karya, berupa nilai yang bagus.

3 komentar:

  1. Sangat menginspirasi sekali,terus semangat dalam berkarya
    -Najla ipa2

    BalasHapus
  2. sangat menginspirasi sekali
    syaswa 11 mipa 1

    BalasHapus
  3. Semangat terus untuk berkarya

    Azwan Nazril Attalloh XI-1

    BalasHapus