GELIAT LITERASI
Oleh: LinaFeraHerliana, S.Pd
Buku gudangnya
ilmu dan membaca adalah kuncinya," begitu bunyi pepatah yang sudah sangat
kita kenal dan sering dilihat tertata rapi menghiasi dinding sudut beberapa
perpustakaan. Akan tetapi pada kenyataan di lapangan, tidak semua orang bisa melaksanakan
pepatah tersebut. Banyak siswa yang belum memahami pentingnya membaca. Seandainya budaya
baca generasi muda masih kurang, niscaya dunia pendidikan di kita akan sulit untuk mencapai kemajuan. Di luarnegeri,
ternyata metodologi peningkatan budaya membaca begitu pesat dan itu diimbangi
pula dengan kemajuan ilmu teknologi yang mereka ciptakan. Sebenarnya di kita juga tidak
sedikit para tokoh cendikiawan yang mempunyai tingkat membaca yang tinggi, misalnya B.J Habibie.
Beliausalahsatutokohcendikiawanmuslim yang amat brilian.
Beliau bisa memproduksi pesawat terbang juga karena kecerdasannya. Mudah-mudah beliau bisa dijadikan
figure yang patut diteladani oleh generasi yang akan datang.
Beberapa waktu lalu saya,
para kepala sekolah SD, SMP, SMA sekota Bandung juga parasiswa SD, SMP, SMA
menghadiri kegiatan launching gerakan literasi yang diresmikan oleh walikota
Bandung, Bapak Ridwan Kamil. Saya begitu mengapresiasi harapan bapak walikota Bandung
yang mempunyai cita-cita menumbuhkan budaya membaca di kalangan siswa, guru juga seluruh aparat sekolah.
Seperti disampaikan Bapak Walikota
Bandung, Negara Korea adalah Negara yang
baru berdiri tetapi dilihat dari perkembangan teknologinya maju pesat. Hal
ini disebabkan parawarganya yang disiplin dan menjadiKan budaya membaca sebagai kebutuhan seperti layaknya kebutuhan makan dan minum. Kami,
sebagai guru juga mulai melaksanakan gerakan literasi disekolah. Kegiatan tersebut berlangsung selama
15 menit, dilanjutkan dengan bela Negara dengan cara diperdengarkan lagu Indonsia
Raya. Dengan melakukan pembiasaan membaca setiap hari,
lambat laun mulai tertanam minat tinggi untuk melakukan kegiatan membaca yang
pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan. Gerakan ini bertujuan agar
siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. .
GLS
memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagai mana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2015. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca
agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik.
Pembiasaan membaca ini harus terus dilakukan
agar peserta didik mampu menjadi motivator untuk dirinya sendiri atau pun untuk orang
lain. Ketika mengetahui pentingnya membaca dan banyaknya manfaat yang kita peroleh,
kita dituntut untuk bisa melakukan kegiatan membaca dengan cepat dan tepat. Bukan hanya sekadar cepat membaca dan selesai,
tetapi juga harus bisa membaca cepat plus paham
isi atau makna yang
terkandung dalam bacaan tersebut Dari gerakan literasi yang
telah berlangsung tahun ini, Alhamdulillah saya sebagai Pembina mading menerbitkan satu
tabloid, namanya ‘Laskar” yang artinya dallas Berkarya. Saya sebagai Pembina
berusah menugaskan siswa membuat tulisan dari hasil literasi. Mereka berkarya ada yang
berbentuk puisi, tips, cerpen, artikel, doodle, gallery dallas, karikatur, dan
lain-lain. Saya selaku Pembina senantiasa memberikan penghargaan kepada siswa yang
telah mengirimkan karya, berupa nilai yang bagus.
Sangat menginspirasi sekali,terus semangat dalam berkarya
BalasHapus-Najla ipa2
sangat menginspirasi sekali
BalasHapussyaswa 11 mipa 1
Semangat terus untuk berkarya
BalasHapusAzwan Nazril Attalloh XI-1